Sabtu, 28 November 2015

Penurunan Tekanan Uap

Uap merupakan partikel zat cair ataupun padat yang berpindah ke fase gas. Jika suatu zat dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup (contoh: sejumlah air dimasukkan ke dalam botol lalu ditutup), zat itu akan menguap (berpindah ke fase gas) mengisi ruangan itu sampai jenuh. Kita tahu bahwa setiap gas memiliki sifat menekan ke segala arah, begitupun yang dilakukan oleh suap zat tersebut. Apabila dalam ruangan itu uapnya seudah jenuh, tekanan yang ditimbulkannya adalah tekanan uap jenuh. Dalam keadaan seperti itu, terjadi kesetimbangan dinamis antara zat tersebut (cait atau padat) dengan uap jenuhnya. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap (uap jenuh) yang mengisi ruangan tertutup disebut tekanan uap

Zat yang memiliki gaya tarik menarik antarpartikel besar cenderung sulit menguap, dan memiliki tekanan uap yang rendah (contohnya garam, gula, glikol, gliserol), sedangkan zat yang memiliki gaya tarik menarik antarpartikel lemah akan mudah menguap dan memiliki tekanan uap yang relatif tinggi, seperti etanol dan eter.

Apabila suatu partikel padatan dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut menjadi lebih sulit menguap, dan memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada air. Inilah yang disebut dengan penurunan tekanan uap. Penurunan tekanan uap dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana tekanan uap suatu larutan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan uap pelarut murninya.

Perhitungan Hukum Raoult digunakan untuk menentukan penurunan tekanan uap.
P = PoPL
Keterangan: P = penurunan tekanan uap Po = tekanan uap pelarut murni PL = tekanan uap jenuh larutan

Bagaimana hubungan penurunan tekanan uap dengan jumlah partikel? Menurut Raoult, besarnya tekanan uap pelarut di atas suatu larutan (P) sama dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni (P0) dengan fraksi mol zat pelarut dalam larutan (xB).
PL = Xp . Po
Akibatnya, dapat diturunkan rumus berikut : 
P = Xt . Po 

PL       = Tekanan uap larutan                                      
Xp       = Fraksi mol zat pelarut
Po        = Tekanan uap pelarut murni                         
Xt        = Fraksi mol zat terlarut
P       = Penurunan tekanan uap


Contoh:
Tentukan tekanan uap jenuh larutan urea [CO(NH2)2], jika diketahui tekanan uap jenuh air pada suhu 30oC = 31,82 mmHg dan fraksi mol urea sebesar 0,04!
Jawab:            PL        = Xp x Po
                                   = 0,96 x 31x82 mmHg
                                   = 30,55 mmHg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar